Syarat yang harus dipenuhi dan kendala yang mungkin terjadi pada saat implementasi sistem tertanam
Nama :Taufik Hidayat
Npm : 22312076
Kelas : IF 22B
Penggunaan Perangkat Lunak Dalam Pengelolaan Arsip Konvensional Dan Elektronik
Abstrak
Kearsipan merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari sebuah organisasi atau lembaga,
arsip memliki peran yang begitu penting, ia dapat dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan
atau menjadi bukti konkrit terhadap sesuatu moment yang berlangsung dalam lembaga atau
organisasi tersebut, dalam perkembangannya, arsip terus mengikuti perubahan teknologi, arsip
kini tidak hanya berbentuk sebuah benda yang bisa disentuh saja, namun juga merupakan sesuatu
yang tersimpan secara digital yang kita sebut dengan arsip digital atau elektronik. Pengelolaan
arsip merupakan usaha yang dilakukan oleh lembaga arsip untuk menyajikan layanan yang sesuai
dengan karakter masyarakat saat ini. Melalui tulisan ini penulis ingin menyampaikan tentang
pengelolaan arsip baik digital maupun konvensional, serta perangkat lunak yang menjadi media
pengelolaan arsip modern guna mempermudah tugas serta layanan kearsipan
1. Pengelolaan Arsip Konvensional
Salah satu cara agar arsip dapat terjamin kegunaannya maka diperlukan suatu cara
untuk mengelolanya. Pengelolaan arsip konvensional terbagi menjadi dua, sesuai dengan
penggolongan arsip yaitu arsip dinamis dan arsip statis. Pengelolaan arsip dinamis meliputi:
kaptur, registrasi, klasifikasi, klasifikasi akses dan keamanan, identifikasi status keamanan,
identifikasi status penyusutan, penyimpanan, penggunaan dan pelacakan, serta pelaksanaan
penyusutan. Pengelolaan arsip statis ada tiga tahapan yaitu akuisisi, penataan dan deskripsi,
serta preservasi. Akuisisi arsip adalah proses penambahan khasanah arsip statis pada lembaga
kearsipan yang dilaksanakan melalui kegiatan kearsipan yang dilaksanakan melalui kegiatan
penyerahan arsip statis dan hak pengelolaanya dari pencipta arsip kepada lembaga kearsipan.
( UU No.43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan). Penataan dan deskripsi dimaksudkan untuk
mengontrol khasanah arsip statis yang dimiliki suatu lembaga pengelola arsip statis. Terdapat
dua jenis kontrol yakni: kontrol administratif (fisik) akan menjamin bahwa rangkaian; berkas;
dan wujud arsip yang menjadi tanggung jawab lembaga tersebut dapat dicari dan
dipergunakan, kontrol intelektual akan memberikan informasi kepada pengguna mengenai Menurut Yohanes Suraja (2004:180) Preservasi atau pelestarian arsip merupakan
proses dan kerja dalam rangka perlindungan fisik dan informasi arsip dari kerusakan atau
unsur perusak dan restorasi/reparasi bagian arsip yang rusak atau arsip yang rusak. Pada
arsip-arsip penting yang rusak namun tidak dapat diperbaiki karena kondisi kerusakan fisik
yang parah, maka yang dapat dilakukan yaitu pembuatan mikrofilm atau duplikasi arsip.
2. Pengelolaan Arsip Elektronik
Sampai saat ini, media penyimpan arsip didominasi oleh media cetak seperti kertas. Akan
tetapi perkembangan teknologi yang terjadi menyebabkan arsip tidak hanya disimpan dalam
media cetak, arsip mulai disimpan dalam media elektronik dan dalam format digital.
Penyimpanan arsip dalam format digital inilah yang mendorong munculnya istilah arsip
digital atau arsip elektronik (e-arsip). (Heri A B Hakim, 2015)
Arsip digital merupakan simpanan kelembagaan yang menyimpan satu atau lebih
objek informasi digital dengan tujuan disimpan dalam waktu yang relatif lama dan dapat
mengakses informasi digital tersebut. Definisi lain menyebutkan bahwa arsip digital
merupakan arsip yang menyimpan informasi atau aset digital. Arsip atau aset digital tersebut
disimpan dalam simpanan kelembagaan (repository) lengkap dengan dokumen dan sistem
manajeman record dan menyajikan informasi dalam berbagai format. Format-format tersebut
dapat dibedakan menjadi:
1.Arsip digital berbasis teks
Arsip digital berbasis teks merupakan arsip digital yang didominasi informasi
dalam format teks. Arsip digital yang termasuk dalam format ini antara lain file
dalam format .doc, .xls, .ppt dan .pdf.
2.Arsip digital berbasis gambar
Jenis arsip digital lainnya adalah arsip digital berbasis gambar. Gambar
dikategorikan sebagai salah satu arsip karena gambar merupakan salah satu
media perekam informasi. Gambar merekam informasi dalam format visual.
Arsip digital berbasis gambar tersimpan dalam berbagai format seperti .jpg,
.bmp, .tif dan png.
3. Arsip digital berbasis audio
Ragam arsip berikutnya adalah arsip dalam format audio. Format arsip ini
melengkapi jensi arsip berbasis teks dan gambar. Arsip berbasis audio mereka arsip dalam format suara. Rekaman suara merupakan bentuk dari arsip jenis ini.
Jenis arsip berbasis ini adalah MP3 dan MP4.
4. Jenis arsip yang terakhir adalah arsip berbasis audio video. Arsip jenis ini
mereka informasi dalam format suara dan gambar. Rekaman video aktivitas
kantor atau instansi merupakan menis arsi digital berbasis audio video. Ragam
jenis arsip ini antara lain: MPEG, Avi, 3pg dan MP4.
Dalam pengelolaan arsip elektronik, tidak jauh dari arsip manual yang sama-sama
membutuhkan peralatan dan perlengkapan untuk mengelola sebuah arsip. Perangkat yang
digunakan dibagi menjadi dua, yaitu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat
lunak) merupakan komponen utama yang diperlukan dalam implementasi sistem kearsipan
elektronik berbasis komputer. Sehingga dua hal yang cukup penting sebelum merancang
sistem adalah menentukan dan menganalisa terlebih dahulu hardware dan software yang akan
digunakan dalam sistem. (Wawan Harianto, 2013). Sistem kearsipan elektronik pada dasarnya
memiliki konsep yang sama dengan teknik kearsipan konvensional. Jika pada kearsipan
konvensional memiliki kabinet yang secara fisik berfungsi untuk menyimpan dokumen-
dokumen penting yang dimiliki perusahaan, maka sitem kearsipan elektronik memiliki
kabinet virtual yang di dalamnya berisi map virtual atau folder. Selanjutnya di dalam folder
akan berisi lembaran- lembaran arsip yang telah dikonversi ke dalam bentuk file gambar
(*.bmp, jpg, dll) atau dokumen (*.doc, txt, dll). Fauziah Latif & A.W Pratama Proses Perubahan
arsip konvensional ke arsip elektronik ialah melalui beberapa tahapan berikut:
1. Tahap Pemilihan
Dalam tahap pemilihan ini perlu diperhatikan beberapa hal antara lain: waktu,.
kegunaan, Informasi dan penyelamatan. Pemilihan berdasarkan waktu berarti
arsip dipilih berdasarkan pada waktu pengeloaan arsip. Pemilihan berdasarkan
kegunaan, berarti arsip dipilih berdasarkan seberapa tingkat penggunaan
arsip, sering digunakan apa tidak. Pemilihan berdasarkan informasi berarti
pemilihan arsip dengan mempertimbangkan isi kandungan informasi arsip.
Dan pemilihan berdasar penyelamatan berarti pemilihan dengan
memperhatikan kondisi fisik arsip, semakain buruk kondisi fisik arsip,
semakin cepat untuk diselamatkan.
2. Tahap Pemindaian
Arsip setelah dipilih kemudian tahap berikutnya dilakukan pemindaian arsip,
pada prinsipnya pemindaian arsip hanya dapat dilakukan satu kali saja,sehingga proses pemindaian dilakukan dengat cermat, tepat dan dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan master arsip elektronik.
3. Tahap Penyesuaian
Nama file dari hasil proses pemindaian biasanya berupa nama default
pemberian mesin yaitu tergantung mesin pemindai yang digunakan. Salah satu
QDPD \DQJ XPXP DGDODK 3VFDQ[[[[[¥ GHQJDQ 3[[[[[¥ DGDODK QRPRU XUXW
pemindaian. Nama file tersebut tidak mencerminkan isi dari arsip. Sehingga
perlu dilakukan penyesuaian nama file dengan mengikuti jenis arsip, fond
arsip, nomor urut daftar, nomor urut arsip dan nomor urut lembar arsip.
4. Tahap Pendaftaran
Setelah arsip hasil pemindaian disesuikan dengan arsip aslinya, maka baru
dilakukan pendaftaran atau pembuatan daftar. Dalam daftar yang dibuat
dicantumkan informasi tentang nomor urut arsip dan disesuaikan dengan
daftar pertelaan arsip (DPA). Informasi tersebut diperlukan untuk menjamin
keaslian dari arsip elektronik yang dihasilkan dan menjaga dari kemungkinan
pemalsuan, karena salah satu ciri arsip yang baik adalah asli dan autentik
tercapai.
5. Tahap Pembuatan Berita Acara
Dalam tahap ini adalah pembuatan berita acara proses digitalisasi dari arsip
konvensional kedalam arsip elektronik. Dalam tahap ini mencantumkan
penanggung jawab pelaksanaan dan legalisasi dari pejabat yang berwenang,
jenis perangkat lunak yang digunakan detail dan jenis komputer yang
digunakan. (Muhammad Rosyid, 2009:5)
Beberapa manfaat penggunaan sistem pengelolaan secara elektonik yang mendorong
sebagian besar organisasi untuk mengimplementasi-kan manajemen arsip elektronik
diantaranya adalah: (Muhammad Rosyid, 2009:5)
1. Cepat ditemukan dan memungkinkan pemanfaatan arsip atau dokumen tanpa
meninggalkan meja kerja.
2. Pengindeksan yang fleksibel dan mudah di modifikasi berdasarkan prosedur
yang dikembangkan akan menghemat tenaga, waktu, dan biaya.
3. Pencarian secara full-text, dengan mencari file berdasarkan kata kunci maupun
nama file dan ditemukan nya dalam bentuk full text dokumen.
4. Kecil kemungkinan file akan hilang, hal ini disebarkan karena kita hanya dapat
melihat dilayar monitor atau print-nya tanpa dapat mengubah nya.5. Memudahkan aksesibilitas dan menjamin akuntabilitas.
6. Mengarsip secara digital, sehingga resiko rusak nya dokumen kertas atau
buram karena usia dapat diminimalisir karena tersimpan secara digital.
7. Manajemen pengawasan yang lebih mudah, cepat, dan lebih accountable
menuju good governance.
8. Mudah dalam melakukan recovery data, dengan memback-up data kedalam
media penyimpanan yang compatible.
2. Perangkat Lunak
a. Pengertian
Perangkat Lunak ialah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh
komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program
atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui sofware atau perangkat
lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. (Vicky, 2015)
Perangkat lunak dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (Melwin S Daulay, 2015)
1. Perangkat Lunak Sistem Operasi
Operating system software merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk
mengkonfigurasikan komputer agar dapat menerima berbagai perintah dasar
yang diberikan sebagai masukan. Perangkat lunak sistem juga merupakan
sekumpulan program yang ditulis untuk melayani program-program yang lain.
2. Perangkat Lunak Aplikasi
Perangkat lunak aplikasi merupakan program siap pakai yang digunakan untuk
aplikasi dibidang tertentu. Perangkat lunak aplikasi yang membantu user
sehingga dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
Berdasarkan jenisnya, perangkat lunak dibagi menjadi dua, open source dan
closed source: Roby Wijaya
1. Open Source
Open source adalah perangkat lunak dimana kode program terbuka dan
disediakan oleh pengembangnya secara umum agar dapat dipelajari, diubah
atau dikembangkan lebih lanjut dan disebar luaskan. Jika ada pembuat
perangkat lunak yang tidak mengizinkan kode programnya diubah atau
dimodifikasi, maka bukanlah disebut sebagai open source walaupun kode
program dari perangkat lunak tersebut tersedia.
2. Close Source
Close Source adalah Sistem operasi yang codenya tidak dibuka untuk umum,
pemilik code yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi
dengan gratis maupun membayar. meskipun gratis, lisensi tertentu bisa
membuat sebuah sistem operasi tidak sepenuhnya open source. Misalnya jika
lisensi tersebut ada larangan untuk memodifikasi code, maka sistem operasi
ini tidak open source.
b. Perangkat lunak yang ideal untuk pengelolaan arsip
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lisa Spiro (2009) didapati bahwa
kebanyakan arsipasri di Amerika menginginkan sebuah perangkat lunak yang sudah
biasa mereka gunakan namun dengan tambahan beberapa fitur guna mendukung
kegiatan kearsipan. Dalam wawancaranya dengan beberapa arsiparis, ditemukan
bahwa perangkat lunak yang ideal bagi arsiparis ialah sebagai berikut:
1. Terintegrasi
Arsiparis membutuhkan sebuah perangkat lunak yang yang terintegrasi dengan
sebuah online database yang akan memberikan data arsip secara otomatis
dengan memasukkan satu kata kunci saja.
2. Memiliki fitur export data
Ketika sebuah perangkat lunak yang dipakai dalam pengelolaan arsip sudah
usah atau ketika lembaga arsip ingin melakukan upgrading ke sebuah
perangkat lunak yang lebih baru tentu saja fitur export data menjadi sebuah hal
yang wajib ada. Dengan adanya fitur tersebut, arsiparis tidak perlu lagi
melakukan input data etika melaksanakan upgrading.
3. Memilki fitur Web-Publishing
Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan arsip dapat memberikan jangkuan
akses yang lebih luas pada koleksinya. Melalui akses online arsip dapat
menjadi lebih terlihat bagi seluruh kalangan.
4. Simpel namun kaya fitur
Arsiparis menginginkan program yang mudah untuk digunakan (user friendly)
namun memilki segudang fitur dan akses yang berguna dalam pengelolaan
arsip.
5. Portable
Disamping kaya fitur, perangkat lunak pengelolaan arsip juga dapat digunakan
portable. Ketika arsiparis tidak sedang berada di tempat kerja dan ingin
melakukan input kedalam sistem, maka mereka bisa mengerjakannya melalui perangkat komputer di tempat lain untuk kemudian di upload kedalam
database. Arsiparis juga berkeinginan agar perangkat lunak tersebut bisa
berfungsi antar platform dan juga tersedia di perangkat smartphone.
Dalam memilih perangkat lunak yang tepat dalam sebuah lemaga arsip,
hendaknya melalui proses kolaboratif yang melibatkan serta seluruh stakeholder
(Arsiparis, staff teksnis, administrasi, peneliti, dll) guna mengetahui bagaimana
mereka akan memanfaatkannya serta memberikan masukan untuk memilih perangkat
lunak yang tepat. Sebagai langkah awal, arsiparis harus melakukan penilaian
kebutuhan untuk mengevaluasi kesenjangan dan alur kerja saat ini. Disamping itu,
lembaga arsip juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti dukungan
pengguna perangkat lunak, reputasi vendor, biaya, persyaratan teknis, ketahanan, serta
kesesuaian platform. Salah satu cara terbaik untuk menemukan software yang ideal
ialah dengan meminta testimoni dari pengguna software tersebut. Disamping itu,
kebanyakan vendor perangkat lunak sekarang ini menyediakan versi demo bagi calon
penggunanya, untuk bisa dicoba sebelum kita benar-benar membeli lisensi prangkat
lunak tersebut.
c. Beberapa perangkat lunak bagi pengelolaan arsip
Saat ini sudah sangat banyak software pengelolaan arsip digital maupun
konvensional yang beredar baik yang bersifat open source maupun closed source
dengan berbagai keunggulannya masing-masing, namun kembali lagi terhadap alasan
memilih sebuah perangkat lunak ialah harus disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan
tiap-tiap lembaga arsip. Diantara begitu banyak software pengelolaan arsip yang ada
berikut merupakan yang paling polpuler dan paling banyak digunakan oleh lembaga
arsip:
1. ICA-AtoM (Saca Firmansyah, 2011)
ICA-$WR0 DGDODK VLQJNDWDQ GDUL 3,QWHUQDWLRQDO &RXQFLO RQ $UFKLYHV-
$FFHVVWR0HPRU\¥,QLDGDODKDSOLNDVLEHUEDVLVZHEGHQJDQWHNQRORJLopen
source yang pembuatannya ditujukan untuk mendeskripsikan arsip dan sudah
tersedia dalam berbagai bahasa (multilingual: Arab, Belanda, Inggris, Prancis,
Jerman, Portugis, Spanyol, dll) juga dapat dikembangkan untuk digunakan
dengan lebih dari satu tempat penyimpanan arsip (multi repository).
Aplikasi ICA-AtoM adalah aplikasi berbasis web, maka dalam
pengoperasiannya menggunakan aplikasi internet browser seperti Firefox,
Safari, Internet Explorer, Opera, dll. HTML digunakan untuk menampilkan aplikasi ini dalam web browser. Database pada server menggunakan MySQL,
namun dapat juga menggunakan Postgres, SQLite, SQLserver, Oracle, dll.
Bahasa Pemrograman yang dipakai oleh ICA-AtoM menggunakan php5 yang
menghubungkan antara database-webserver-browser. Framework yang
digunakan adalah Symfony yaitu untuk mengelola komponen ICA-AtoM
menggunakan model berorientasi objek dan desain web yang terstruktur.
Qubit- open information management toolkit dikembangkan oleh ICA-AtoM
dan diubah untuk disesuaikan dengan ICA-AtoM.
Aplikasi ini sedang dikembangkan secara aktif oleh ICA dengan
melakukan beta testing. Aplikasi ini dapat diakses secara online melalui
www.ica-atom.org yang merupakan halaman awal dari projek ICA-AtoM.
ICA-AtoM juga menyediakan online demo bagi praktisi kearsipan untuk
mencobanya langsung melalui www.ica-atom.org/demo, di sini arsiparis dapat
masuk dan mencoba fitur yang ada dengan menjadi admin pada demo online
ini.
Fitur-fitur dalam aplikasi ini diantaranya ialah:
x Pengguna dapat mencari deskripsi arsip yang telah dibuat dalam ICA-
AtoM menggunakan search box yang ada. Pengguna juga dapat
melihat arsip yang memiliki data digital yang tersimpan, ICA-AtoM
menyediakan akses bagi data/ objek digital yang ingin dimasukkan
dalam konten data arsip contoh file .JPEG , Flash video.
x Semua tampilan aplikasi untuk pengguna termasuk database content
(archival description, authority record, static pages, dll) dapat
diterjemahkan dalam berbagai bahasa sesuai kebutuhan pengguna.Pada
versi ini terjemahan bahasa yang tersedia baru Belanda, Inggris,
Prancis, Itali, Portugis, Slovenia, dan Spanyol.
x Fitur Import data dari XML maupun OAI juga disediakan dalam
aplikasi ini. Begitupula dengan fitur ekspor, pengguna juga dapat
melakukan Ekspor data deskripsi arsip menggunakan EAD XML
format dan dapat pula melakukan impor dokumen EAD, termasuk
multilevel deskripsi hirarki. ICA-AtoM juga dapat beroperasi
menggunakan OAI Harvesting.
2. Omeka (Heri A B Hakim, 2015)
Omeka merupakan aplikasi publikasi dokumen digital berbasis open
source. Jika melihat berbagai fasilitas yang tersedia, Omeka dapat digunakan
untuk pengelolaan arsip, publikasi kegiatan pameran, manajemen koleksi
digital dan sarana pembelajaran. Dari berbagai fasilitas yang disediakan oleh
Omeka maka dapat diketahui bahwa aplikasi ini dapat digunakan oleh
lembaga-lembaga pengelola informasi seperti perpustakaan, unit arsip, galeri
dan muesum. Aplikasi ini disediakan dalam dua versi yaitu versi instalasi
offline yang dapat diunduh di www.omeka.org dan versi intalasi yang dapat
dilakukan secara online dengan mengakses website www.omeka.net. Untuk
instalasi secara online ini Omeka.net menyediakan kapasitas server sebesar 64
MB.
Sebagai aplikasi yang dikembangkan dengan konsep open source, Omeka
juga dibangun dengan menggunakan berbagai aplikasi open source. Berbagai
aplikasi open source yang digunakan untuk membangun Omeka antara lain
sistem operasi linux, Apache sebagai webserver, MySQL sebagai aplikasi
database dan bahasa pemrograman PHP. Omeka direkomendasikan untuk
menggunakan sistem operasi linux, akan tetapi aplikasi ini juga mampu
berjalan optimal di sistem operasi windows. Pemanfaatkan berbagai aplikasi
open source ini memberikan peluang kepada pengguna untuk menggunakan
aplikasi ini secara gratis, mengembangkan aplikasi ini lebih lanjut serta
mendistribusikan ulang aplikasi ini.
Keunggulan dari aplikasi Omeka ialah:
x Fasilitas manajemen arsip digital
Fasilitas utama yang disediakan Omeka adalah fasilitas pengelolaan
arsip digital. Dengan menggunakan Omeka pengguna dapat mengelola
koleksi digital berbasis text, gambar, audio dan video. Pengguna
Omeka dapat menggunggah, perbaikan metadata arsip digital serta
menghapus data arsip digital. Dengan usaha ini arsip digital dapat
diakses oleh pengguna.
x Publikasi kegiatan pameran
Fasilitas lain yang disedikan oleh Omeka adalah fasilitas pulikasi
kegiatan pemeran. Perpustakaan dapat mempublikasi pameran yang
diselenggarakan oleh lembaga induk arsip atau melakukan pameran
arsip secara on-line.
Penggunaan Perangkat Lunak Dalam Pengelolaan Arsip
237
x Membuat halaman web
Fasilitas berikutnya yang disediakan Omeka adalah fasilitas pembuatan
halaman web. Fasilitas ini yang membedakan Omeka dengan aplikasi
pengelola arsip lainnya. Fasilitas ini yang memungkinkan pengguna
membuat halaman web yang terintegrasi dengan sistem informasi
pengelola arsip digital. Fasilitas ini memungkinkan Omeka juga
digunakan sebagai web unit pengelola arsip.
x Fasilitas migrasi data
Fasilitas lain yang disediakan oleh Omeka adalah fasilitas migrasi data.
Dengan memfaatkan fasilitas ini, pengguna Omeka dapat melakukan
migrasi data ke dalam Omeka. Dengan fasilitas ini memungkinkan
calon pengguna Omeka yang telah menggunakan aplikasi arsip digital
lainnya melakukan migrasi data. Dengan demikian pengelola arsip
digital tidak perlu memasukkan satu persatu record arsip ke dalam
Omeka.
x Mendukung konsep web 2.0
Omeka termasuk dalam kategori aplikasi berbasis web. Sebagai
aplikasi berbasis web, Omeka dikembangkan dengan menggunakan
konsep web 2.0. Web 2.0 merupakan konsep pengelolaan web yang
menyediakan berbagai fasilitas untuk merangsang partisipasi
pengguna. Melalui fasilitas tersebut pengguna web dapat memberikan
masukan bagi pengelola web. Beberapa fasilitas web 2.0 yang
disediakan Omeka seperti sosial bookmarking, tagging, halaman
partisipasi pengguna, geolocation dan RSS. Dengan berbagai fasilitas
tersebut memungkinkan masyarakat memberikan masukan serta
memberikan penilaian terhadap berbagai informasi yang
dipublikasikan melalui web perpustakaan.
3. SIPAS
SIPAS (Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat ) merupakan sebuah
aplikasi yang digunakan untuk membantu dalam melakukan pengelolaan surat
masuk dan surat keluar beserta proses distribusinya atau yang biasa disebut
disposisi surat, selain itu SIPAS juga dapat difungsikan sebagai pengarsipan
surat. SIPAS memiliki fitur lengkap yang akan menunjang proses manajemen
arsip statis. (http://www.sekawanmedia.com/produk/sipas)Berbeda dengan kedua aplikasi diatas yang bersifat open source, aplikasi
menejemn arsip ini bersifat close source. aplikasi ini dikembangkan oleh
sebuah perusahaan layanan IT bernama sekawanmedia, dalam perjalanannya,
mereka telah menciptakan beberapa perangkat lunak tidak terbatas dalam
duinia kearsipan saja, diantaranya SIGIS (Sistem Informasi Geografis) dan
SIM RS (Sistem Informasi Manejemen Rumah Sakit).
Aplikasi Sistem informasi pengelolaan arsip surat (SIPAS) yang
dikembangkan oleh sekawanmedia ini antara lain adalah:
x Manajemen surat
Fitur ini akan mencatat surat masuk maupun surat keluar, dengan
memiliki sistem retensi sehingga surat dapat terarsip dengan baik.
x Disposisi
Fitur ini berguna untuk mempermudah dalam proses pendistribusian
surat masuk, dengan fitur ini memungkinkan proses distribusi lebih
efektif dan efisien
x Korespondensi
Tidak perlu repot untuk mencari, mencatat dan mengingat keterkaitan
antar setiap surat, dengan fitur ini memungkinkan sistem mencatat
keterkaitan antar surat yang masuk.
x Ekspedisi surat
Fitur ini biasa disebut dengan tembusan,dengan fitur ekspedisi ini
sistem akan mencatat setiap proses distribusi surat sampai dengan
memonitor status distribusi.
x Surat Internal
Memungkinkan proses surat- menyurat antar pengguna maupun antar
departemen dalam sebuah instansi dapat dilakukan tanpa menggunakan
kertas (papperless).
x Surat Edaran
Sama halnya dengan surat internal, dengan fitur ini proses penyebaran
surat berjenis edaran dapat dilakukan ke semua pengguna sistem ini
tanpa menggunakan kertas.
x Draft & Templating
Surat Salah satu fitur baru dari sipas, dengan fitur ini pengguna dapat
membuat surat dengan aturan dan standar yang sudah ditentukan.x Memo
Fitur ini berfungsi memberikan kemudahan bagi pengguna sipas untuk
memberikan catatan kecil bagi pengguna lainnya.
ARSITEKTUR KOMPUTER
Arsitektur disini dapat didefinisikan sebagai gaya konstruksi dan organisasi dari komponen-
komponen sistem komputer. Walaupun elemen-elemen dasar komputer pada hakekatnya sama
atau hampir semuanya komputer digital, namun terdapat variasi dalam konstruksinya yang
merefleksikan cara penggunaan komputer yang berbeda.
Ada sejumlah tingkatan dalam konstruksi dan organisasi sistem komputer. Perbedaan paling
sederhana diantara tingkatan tersebut adalah perbedaan antara hardware dan software.
1. Tingkatan Dasar Arsitektur Komputer
Pada tingkatan ini Hardware sebagai tingkatan komputer yang paling bawah dan
paling dasar, dimana pada hardware ini “layer” software ditambahkan. Software
tersebut berada di atas hardware, menggunakannya dan mengontrolnya. Hardarwe ini
mendukung software dengan memberikan atau menyediakan operasi yang diperlukan
software.
Komentar
Posting Komentar